Return to site

Fakta di Balik Bripka D dan Bidan G yang Digerebek Warga Sedang Berduaan

· News
broken image

Bidan desa berinisial G (40) digerebek berduaan dengan Bripka D di Pasuruan dimintai keterangan oleh proovost. Yang terbaru, anggota polisi digerebek dari Polsek Nguling Polresta Pasuruan itu disebut dianiaya warga hingga tangan dan kepalanya luka. BEST PROFIT

Bahkan polisi sedang mencari barang bukti celana panjang Bripka D saat dipaksa warga untuk melepasnya saat penggerebekan. Bripka D sendiri memakai busana lengkap saat warga mendatangi rumah dinas bidan G Desa Sanganom, Kecamatan Nguling.

Namun keduanya dibawa keluar dan diarak berjalan kaki ke balai desa. Dalam perjalanan ke balai desa, celana Bripka D ditarik warga dengan celurit hingga putus. Termasuk ikat pinggangnya.

"Sampai sekarang polsek masih mencari barang bukti celana yang di putus pakai celurit. Dompet yang bersangkutan juga hilang," terang Kasubbag Humas Polresta Pasuruan AKP Endy Purwanto di kantornya. BESTPROFIT

"Sampai sekarang polsek masih mencari barang bukti celana yang di putus pakai celurit. Dompet yang bersangkutan juga hilang," terang Endy Purwanto.

Kronologi penggerebekan berdasarkan penyelidikan sementara bahwa sekitar pukul 22.00 WIB (Minggu 25/7), Bripka D ini dihubungi bidan G karena ada permasalahan tentang bayi yang dilahirkan.

"Juga ada masalah mobil G, yang dibeli orang tapi belum dilunasi. Kemudian Bripka D ini mendatangi bidan G ke rumah dinasnya," kata Endy di Mapolresta Pasuruan. PT BEST PROFIT

Kemudian pada Senin (26/8) pukul 01.00 WIB, warga bersama kepala desa datang menggedor-gedor pintu rumah dinas G. Warga mendapati dua orang ini di dalam rumah dengan busana lengkap.

Polisi menegaskan akan memroses kasus ini dengan profesional. Baik Reskrim maupun Propam akan menindak Bripka D jika terbukti ada pelanggaran, baik pidana, kode etik maupun disiplin.

Polisi menegaskan penggerebekan di Pasuruan ini akan diproses dengan profesional. Baik Reskrim maupun Propam akan menindak Bripka D jika terbukti ada pelanggaran, baik pidana, kode etik maupun disiplin. PT BESTPROFIT

"Untuk pidananya, kasus antara G dan D ini tidak bisa dilanjutkan kalau tak ada laporan dari suami atau istrinya. Karena ini delik aduan," tandasnya.

Seorang warga yang enggan disebut namanya mengaku Bripka D baru sekali datang ke rumah dinas bidan desa tersebut. "Itu baru sekali ke sana. Sedang apes. Bidan sering ada tamu pria hingga larut malam," kata warga yang mengaku berada di lokasi saat penggerebekan.

"Itu baru sekali ke sana. Sedang apes. Bidan sering ada tamu pria hingga larut malam," kata salah seorang warga yang mengaku berada di lokasi saat penggerebekan. PT BESTPROFIT FUTURES

Kades Sanganom, Agun, mengatakan sering menerima laporan bidan G memasukkan pria ke rumahnya. Pria yang masuk ke rumah sang bidan berganti-ganti. Selain diakui sebagai suami, pernah ada seorang pria datang ke rumah bidan dan diakui sebagai dokter.

"Banyak laporan seperti itu yang masuk ke saya. Pernah juga ada pria yang diakui sebagai dokter. Warga itu sudah lama resah dengan perilaku bidan ini," kata Agun. BEST PROFIT FUTURES

Agun mengatakan penggerebekan pada Senin (26/8) dini hari itu merupakan puncak kekesalan warga. Saat itu, kata Agun, warga tak tahu pria yang di dalam rumah bidan adalah Bripka D.

Bidan G diketahui sudah dua kali menikah. Sebelumnya, dia menikah dengan H, warga Desa Mlaten, Kecamatan Nguling. Dari pernikahannya ini, bidan G dikaruniai seorang putra yang kini kelas V SD. Pada 2012, G dan H bercerai.

Setelah bercerai dengan H, G menikah dengan seorang warga Kabupaten Sidoarjo. Dari pernikahan kedua ini, G dikaruniai dua anak. Namun, dua tahun setelah menikah, hubungannya dengan warga Sidoarjo ini renggang. Keduanya disebut pisah ranjang. PT BEST PROFIT FUTURES

Sumber : Detik